9 Juni 2020 | Kegiatan Statistik
PEREMPUAN LEBIH HATI-HATI
DENGAN COVID-19
Sejak diumumkannya kasus positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, berbagai langkah antisipasi untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 telah dilakukan, diantaranya himbauan physical distancing (jaga jarak), pemberlakukan work from home, penutupan pusat perbelanjaan dan tempat wisata, serta pengurangan kepadatan pekerja pada sektor industri. Namun demikian, penyebaran COVID-19 ini ternyata masih terus berlanjut.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah
mengambil peran dalam menyikapi situasi genting ini, yaitu dengan menyelenggarakan
Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19. Survei ini dilaksanakan secara daring
mengingat pengumpulan data secara konvensional sulit di lakukan karena kita
harus menerapkan physical distancing.
Sehingga responden cenderung merupakan individu yang memiliki akses internet
dan memiliki internet literacy yang
tinggi.
Responden merupakan individu yang
secara sukarela mengisi survei ini secara daring, tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
58,48 persen responden bertempat tinggal di pulau Jawa, 16,61 persen ada di pulau
Sumatera, 9,37 persen dari pulau Sulawesi, 6,99 persen dari pulau Kalimantan,
6,17 persen dari pulau Bali dan Nusa Tenggara, dan hanya sekitar 2,38 persen
dari Maluku dan Papua. Responden perempuan sedikit lebih banyak dari responden yaitu
50,26 persen dan 49,74 persen.
Penerapan kebijakan physical distancing (jaga jarak) dianggap
masih terkendala dengan disiplin yang masih belum terbangun bersama di tengah
masyarakat. Penerapan Responden perempuan (77 persen) lebih disiplin dalam
melakukan kebijakan ini dibanding responden laki-laki (67 persen).
Perilaku menjaga kebersihan tangan
dengan rajin mencucui tangan dan penggunaan hand
sanitizer akan mencegah penularan dan penyebaran covid-19 melalui media
tangan. 8 dari 10 responden sering/selalu mencucui tangan dengan sabun selama
20 detik. Sedangkan 6 dari 10 responden sering/selalu menggunakan hand sanitizer. Responden perempuan lebih
disiplin dalam menjaga kebersihan dengan sering/selalu mencucui tangan dengan
sabun di bandingkan responden laki-laki yaitu 84,61 persen dibandingkan 75,74
persen.
Penggunaan masker merupakan
mekanisme pertahanan terdepan. 8 dari 10 responden sering/selalu menggunakan
masker terutama ketika sedang berada di luar rumah. Semakin khawatir ketika
berada di luar rumah, semakin besar kecenderungan untuk sering/selalu
menggunakan masker. Responden perempuan cenderung lebih khawatir berada di luar
rumah dan selalu menggunakan masker (88,5 persen) disbanding responden laki-laki
(77,18 persen)
Isolasi mandiri atau home quarantine merupakan protokol kesehatan
yakni harus berada di dalam rumah dan tidak berpergian ke tempat umum selama 14
hari yang bertujuan agar covid-19 tidak menular kepada orang lain. Mayoritas responden
(43,29 persen) menganggap isolasi atau karantina mandiri ini cukup efektif memperlambat
penyebaran virus covid-19. Sedangkan 37,32 responden menganggap sangat efektif.
Responden laki-laki cenderung menganggap protokol ini cukup efektif sedangkan
responden cenderung menganggap sangat efektif.
Penggunaan transportasi umum mulai
dihindari. 82,52 persen responden selalu menghindari transportasi umum
(termasuk transportai online)
ditengah covid-19. 12,73 persen responden tidak pernah menghindari transportasi
umum (termasuk transportasi online)
dan sisanya sebanyak 4,75 persen responden kadang-kadang/jarang/tidak sering
menghindari transportasi umum (termasuk transportasi online).
Disarikan
dari publikasi Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19, BPS.
@bpskotategal
#SP2020
#MencatatIndonesia
#sensuspenduduk2020
#bpstegalkota
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS-Statistics of Tegal Municipality)Jl. Nakula Nomor 36A Tegal 52124 Provinsi Jawa Tengah
Telp/Faks (62-283) 351593
E-mail : bps3376@bps.go.id
Tentang Kami